Jumat, 06 Januari 2012


neo cafetario sebagai dapur memasak, untuk mengimbangi potensi yang dimiliki oleh setiap orang, laki – laki ataupun perempuan. Memahami bagaimana seharusnya makan dan menyiapkan makanan, menghargai diri dengan menyantap makanan yang seharusnya.

Tulisan yang lahir dari proses menerjemahan situasi, dimana penulis memasak untuk para korban gempa di Jawa Barat.

Cerminan diri dapat dibaca dari masakan anda, bukan lagi mitos yang dan bahan gunjingan. Karena memang memasak dapat menjadi terapi.

Sebagai album dari resep pilihan yang menjadi kenangan indah. Dan pembakar semangat untuk terus memasak dan ber-entrepreneur, mandiri finansial dengan memasak.